Harga jual wortel di tingkat petani di wilayah Kecamatan Batur dan
Pejawaran Banjarnegara merosot tajam. Jika pada pertengahan Maret harga
mencapai Rp 20.000 per kilogram, saat ini hanya mencapai Rp 2.500 per
kilogram.
Tugiyo (40) petani warga Desa Gembol Kecamatan Pejawaran mengatakan,
anjloknya harga wortel ini memang sangat luar biasa, bahkan para petani
mengaku tidak pernah menduga kalau harganya bisa terjun bebas. Sebagai
daerah sentra sayuran di Banjarnegara, penurunana harga ini jelas
membuat petani merugi, pasalnya penurunan harga hanya dalam waktu dua
pekan. “Kami tidak tahu pasti penyebabnya, tetapi yang heran, masa dalam
dua minggu harga turun segitu hebatnya, hanya menyisakan
sepersepuluhnya dari harga normal,” katanya, Senin (1/4).
Meski harga turun, para petani tetap menanam wortel. “Kami berharap, musim panen mendatang harga akan membaik lagi,” kata Nuryanto petani lainnya warga Dusun Sidomulyo Desa Pekasiran Kecamatan Batur.
Menurutnya, selain kentang dan kubis, wortel merupakan komoditi andalan para petani di Dataran Tinggi Dieng, bahkan biasanya para petani menerapkan sistem tumpang sari dengan kentang maupun tembakau saat menanam wortel. (Nevia)
Sumber:http://satelitnews.co
Meski harga turun, para petani tetap menanam wortel. “Kami berharap, musim panen mendatang harga akan membaik lagi,” kata Nuryanto petani lainnya warga Dusun Sidomulyo Desa Pekasiran Kecamatan Batur.
Menurutnya, selain kentang dan kubis, wortel merupakan komoditi andalan para petani di Dataran Tinggi Dieng, bahkan biasanya para petani menerapkan sistem tumpang sari dengan kentang maupun tembakau saat menanam wortel. (Nevia)
Sumber:http://satelitnews.co
0 komentar:
Posting Komentar